khitan laser/citraestetikaskincare
Fitrah (tabiat) adalah perkara-perkara yang di atasnya manusia diciptakan pada asal penciptaannya, berupa hal-hal yang zhahirah (lahiriyah/tampak) dan yang bathinah (yang tidak tampak). Maka di sana ada fitrah yang bathinah, yang berkaitan dengan hati yaitu ma’rifatullah (pengenalanan terhadap Allah), meng-esa-kan-Nya, dan mencintai-Nya.
Dan ada fitrah yang berkaitan dengan amalan lahiriyah, yang
berkaitan dengan badan (jasmani) seperti Khishaalul Fithrah al-Khoms
(perkara fitrah yang lima), yang disebutkan di dalam hadits yang
diriwayatkan oleh imam al-Bukhari radhiyallahu 'anhu dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
“Fithrah ada lima, atau ada lima fithrah yaitu: Khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis.” (HR. Al-Bukhari (no. 555o, 5552 dan 5939), Muslim, dan yang lainnya)
Maka fitrah bathiniyah membersihkan jiwa dan mensucikan hati, dan
fitrah lahiriyah membersihkan badan. Khitan adalah bagian terdepan dari
perkara-perkara fitrah ini sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnul
Qayyim rahimahullah, yaitu memotong kulup atau kulit yang menutupi ujung
dzakar (kemaluan laki-laki).
Di samping kedudukan khitan sebagai salah satu di antara
sunnah-sunnah kaum Muslimin, dan salah satu perkara fitrah –sebagaimana
penjelasan yang lalu-, kajian-kajian ilmiah dan penelitian juga telah
menetapkan faidah-faidah khitan dari sisi kesehatan dengan sesuatu yang
tidak meninggalkan keraguan. Itu adalah suatu hal yang mendorong
orang-orang barat pada hari ini untuk mengetahui tentang arti penting
khitan dan kebutuhan mereka terhadapnya.
Karena keberadaan kulup (kulit penutup kepala dzakar) ini akan
menjadi tempat penampungan, yang di dalamnya tumbuh bakteri-bakteri atau
virus penyebab penyakit.
Bakteri maupun virus tersebut mendapatkan nutrisi dari air kencing dan najis-najisnya, lalu ia berkembang dan bertambah banyak. Sehingga terbentuklah zat berwarna putih yang mengendap, yang ia adalah akibat dari sisa-sisa bakteri, jamur dan kelenjar lemak dan keringat.
Bakteri maupun virus tersebut mendapatkan nutrisi dari air kencing dan najis-najisnya, lalu ia berkembang dan bertambah banyak. Sehingga terbentuklah zat berwarna putih yang mengendap, yang ia adalah akibat dari sisa-sisa bakteri, jamur dan kelenjar lemak dan keringat.
Bersamaan dengan mengelupasnya (menjadi pecah-pecah) membran
(lapisan) mukosa dan merembesnya urin dan kandungannya, maka ia akan
zat-zat ini akan masik ke meatus urin pada orang-orang yang tidak
dikhitan. Lalu ia masuk ke uretra dab dari situ ia menuju ke kandung
kemih kemudian ke ginjal.
Terkadang alirannya terus-menerus menuju prostat atau testis dan epididemis. Dan mungkin juga menyebabkan kemandulan pada pria sebagai akibat dari peradangan pada testis dan epididimis.
Terkadang alirannya terus-menerus menuju prostat atau testis dan epididemis. Dan mungkin juga menyebabkan kemandulan pada pria sebagai akibat dari peradangan pada testis dan epididimis.
Khitan juga –dengan izin Allah- mencegah terjangkitnya kanker alat
kelamin, di mana Dr Robson dalam artikelnya berkata:”Sesungguhnya di
sana ada lebih dari 60 ribu orang terkena kanker alat kelamin di Amerika
sejak tahun 1930, dan yang aneh adalah bahwa hanya sepuluh orang saja
dari mereka disunat (dikhitan).”
Khitan adalah salah satu sebab terpenting untuk melindungi anak
dari infeksi saluran kemih. Sebuah studi yang dilakukan kepada sekitar
setengah juta anak di Amerika telah menetapkan bahwa terjadinya
peradangan saluran kemih pada anak laki-laki yang tidak disunat mencapai
sepuluh kali lipat dibandingkan dengan apa yang terjadi pada anak-anak
yang disunat.
Dan peradangan pada saluran kemih terkadang bukan hal yang sepele,
para peneliti menemukan bahwa 36% dari orang terkena radang saluran
kemih, pada saat yang sama telah terinfeksi keracunan darah. Dan
sebagaimana pada sebagian penderita yang lain hal itu menyebabkan
tejadinya gagal ginjal.
Bahkan penyakit menular seksual lebih banyak menyebar pada pria
yang tidak disunat. Dr Fink -yang menulis sebuah buku tentang sunat dan
diterbitkan pada tahun 1988 di Amerika - menyebutkan bahwa ada lebih
dari 60 studi ilmiah yang sepakat bahwa penyakit menular seksual lebih
banyak terjadi pada pria yang tidak disunat.
Seluruh penelitian ilmiah yang menegaskan manfaat khitan dan
keharusannya ini, menjadikan mereka menninjau ulan sikap mereka. Bahkan
American Academy of Pediatrics (Akademi Ilmu Kesehatan Anak Amerika)
mengkaji ulang seluruh rekomendasi yang lama, dan mengeluarkan
rekomendasi terbaru, yang di dalamnya disebutkan secara tegas dan jelas
perlunya khitan pada semua anak yang dilahirkan. Bahkan setiap tahunnya
jumlah anak yang dikhitan di Amerika mencapai satu juta anak.
Ini adalah beberapa manfaat khitan, yang Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memasukkannya sebagai salah satu Sunnah yang diserukan oleh
akal sehat, dan yang diakui dan diyakini kebenarannya oleh
penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern. Dan setiap harinya ilmu
pengetahuan masih terus mengungkapkan lebih banyak lagi rahasia-rahasia
yang ada dalam Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
http://islamweb.net/media/index.php?page=article&lang=A&id=33774
Tidak ada komentar:
Posting Komentar